Welcome to Yogi Sanjaya Blog

Martabak HAR Kuliner Khas Kota Palembang

Thursday 7 May 20152komentar

Martabak HAR Kuliner Khas Kota Palembang

Banyak yang bilang kalau berkunjung ke kota palembang 3 hal utama yang disarankan hanyalah pempek, Jembatan Ampera dan Sungai Musi atau juga Songket, padahal ada satu lagi yang khas dari Palembang dan tidak terdapat di tempat lainnya yaitu kuliner bernama Martabak HAR.  Nah, kali ini saya akan berbagi cerita wisata kuliner di palembang ini. ada yang tahu apa itu martabak HAR ? jika belum akan saya jelaskan. HAR sendiri merupakan singkatan/inisial nama dari pemilik tokoh martabak waralaba tersebut yaitu Haji Abdul Rozak.  Haji Abdul Rozak adalah saudagar Palembang keturunan India yang menikah dengan perempuan Palembang, kediaman Haji Abdul Rozak masih dapat anda lihat persis di sebelah Hotel Jayakarta Daira tepatnya dipinggir jalan Jendral Sudirman, Haji Abdul Rozak sendiri sudah lama wafat (tahun 2001) namun martabak yang dijualnya sampai sekarang tetap jaya dan menjadi idola wong Palembang maupun para pelancong yang sedang berkunjung ke Palembang.
Martabak HAR Kuliner Khas Kota Palembang

Martabak HAR pertama kali diciptakan dan diprakarsai oleh Haji Abdul Rahman yakni saudara dari Haji Abdul Rozak, mungkin karena asal usulnya yang keturunan Indialah yang menjadi inspirasi mereka untuk menciptakan makanan tersebut.  Martabak HAR tidak diketahui secara pasti berasal dari mana, namun sebagian kalayak memperkirakan ini adalah makanan khas yang berasal dari India yang notabene memang merupakan asal usul keturunan dari Haji Abdul Rahman dan Haji Abdul Rozak, akan tetapi menurut beberapa sumber di India sendiri tidak ada martabak sejenis dengan Martabak HAR khas Palembang ini, tidak usahlah jauh-jauh ke India, Martabak HAR khas Palembang ini sudah sangat berbeda dengan martabak India khas Medan ataupun martabak telor Jakarta apalagi dengan martabak Malabar.

 Beberapa fakta tentang martabak di atas dapat membuktikan bahwa memang Martabak HAR khas Palembang berbeda, martabak HAR adalah hasil olahan yang tercipta di Palembang.  Dapat kita yakini memang si empunya resep dahulu menciptakan martabak ini terinspirasi dari makanan khas India yang sejenis, namun telah mengalami banyak inovasi dan eksperimen yang membuatnya memiliki cita rasa tersendiri yang dapat diterima oleh lidah orang Indonesia khusunya wong Palembang sehingga menjadikannya kuliner khas yang berasal dari Palembang dan sangat berbeda dengan martabak yang ada di India.  Martabak India sendiri menurut beberapa sumber memiliki isian yang lebih banyak terutama daging dengan kuah kari yang lebih kental dengan aroma yang lebih kuat.

            Apabila dilihat secara tekstur Martabak HAR tampak tidak berbeda dengan martabak dari India apalagi martabak HAR memakai kuah kari yang merupakan kuah khas yang berasal dari Negara Bollywood India, namun saat anda memakannya barulah anda dapat mengetahui perbedaannya di mana martabak HAR memiliki kuah kari yang tidak terlalu kental, aroma yang tidak terlalu menyengat dan rasa yang tidak terlalu kuat seperti kuah kari asli India.  Kuah kari martabak HAR dapat dikatakan suatu modifikasi dari kuah kari asli India yang disesuaikan dengan lidah orang Indonesia khususnya wong Palembang, bisa dikatakan inilah kuah kari asli Palembang.

            Sedangkan untuk kulit martabak HAR juga terlihat tidak jauh berbeda dengan kulit martabak khas India lainnya, akan tetapi di dalam lapisan kulit martabak tersebut anda akan menemui telur di dalamnya sangat sederhana bukan, ini sangat berbeda dengan martabak India di mana di dalam kulit martabak terdapat isian yang lebih beraneka ragam dengan daging sebagai andalannya.  Isian di dalam martabak yang sangat sederhana di mana hanya diisi 2 butir telur (ayam/bebek) tidak mengurangi kegurihan dan nikmatnya martabak ini bahkan menjadi suatu ciri khas tersendiri dari martabak HAR, hanya martabak HAR sajalah yang di dalam kulit martabaknya yang krispi terdapat telur, mungkin sebagian orang akan langsung menyangkal dengan berkata martabak telor Jakarta juga memakai telur di dalamnya, namun martabak telor Jakarta tidak di makan bersama dengan kuah kari khas Palembang yang di dalam karinya terdapat irisan kentang dan daging kambing serta ditambah pula kuah cuka berasa asam dengan irisan kecil cabe rawit sebagai penambah cita rasa bagi yang suka sensasi rasa pedas-pedas masam, sungguh sensasi demikian hanya dan sangat khas dari martabak HAR Palembang.

            Itulah martabak HAR khas Palembang yang berasal dari Palembang dan menjadi kebanggan wong Palembang serta menjadi idola bagi pelancong yang bertandang ke Palembang.  Perlu anda ketahui martabak HAR yang asli adalah yang di dalam tokonya terdapat foto dari Haji Abdul Rozak (HAR) yaitu orang yang konon katanya pertama kali memperjual-belikan martabak ini di Palembang sejak tanggal 7 Juli 1947.

            Dengan mengeluarkan kocek anda sebesar ± Rp 12.000,- anda akan mendapatkan satu porsi martabak HAR yang berisi dua butir telur ayam dan sudah termasuk satu mangkuk kuah kari dan kuah cuka dengan irisan rawit di dalamnya.  Bila ingin mencoba martabak HAR dengan isian telur bebek anda cukup menambah kocek sebesar ± Rp 3.000,- maka dengan ± Rp 15.000,- anda sudah dapat menikmati satu porsi martabak HAR dengan cita rasa telur bebek yang merupakan sajian asli dari martabak ini saat pertama kali diperjual-belikan.

            Martabak HAR dapat anda temui di beberapa restoran/warung makan resmi martabak HAR yang terdapat hampir di seluruh wilayah kota Palembang, namun bila anda ingin menikmati atmosfer yang berbeda dalam menyantap martabak ini mungkin anda dapat berkunjung ke restoran/warung makan martabak HAR “pusat” di Jln. Jendral Sudirman dekat bundaran air mancur Palembang (depan Masjid Agung Palembang) karena konon katanya di sinilah cikal bakal martabak HAR pertama kali dijual-belikan dan ini pula adalah warung martabak HAR waralaba pertama di Palembang, jadi selain menikmati santapan martabak anda juga dapat menikmati suasana nostalgia di tempat pertama yang menjual martabak tersebut.

            Cuma sekedar info, mungkin karena sudah sangat lama martabak ini eksis di kota Palembang sehingga cukup banyak pegawai yang silih berganti bekerja di restoran/warung makan martabak HAR waralaba ini, keadaan demikian secara tidak langsung telah menurunkan ilmu ke banyak orang tentang bagaimana cara mengelolah dan membuat martabak yang sejenih, oleh karena itulah mengapa sekarang cukup banyak restoran/warung makan yang menjual martabak yang sejenis martabak HAR dengan cita rasa yang tidak jauh berbeda bahkan ada pula yang memodifikasinya sehingga tampak beda.  Adapun beberapa restoran/warung makan yang menjual martabak yang sejenis dengan martabak HAR adalah Harvest, Harassli, DaHar dan masih banyak lagi, namun secara keseluruhan cita rasanya tidak jauh berbeda karena mungkin karena kebanyakan orang-orang yang membuat restoran/warung makan tersebut adalah mantan pegawai di restoran/warung makan HAR waralaba yang asli.

            Silahkan mencoba dan hati-hati bila ketagihan karena bagi anda yang bukan orang Palembang maka anda harus jauh-jauh kembali ke Palembang cuma karena mengidam kuliner satu ini, kecuali kalau cabang dari HAR sudah ada di kota anda.
Membuat Martabak HAR Khas Palembang

            Martabak HAR adalah martabak telur, untuk membuat martabak ini yang pertama dilakukan tentunya membua adonan kulit martabak, setelah itu adonan martabak yang telah siap kemudian di buat tipis lalu di celupkan ke minyak panas di sebuah wadah pengorengan pipih, selanjutnya masukan kocokan telur ke atas kulit martabak yang ada di atas pengorengan tersebut, lalu pelan-pelan membalikan kulit martabak tersebut hingga menutupi semua telur yang diletakan di dalamnya.  Biarkan kulit martabak yang telah berisi telur itu di atas pengorengan hingga matang dengan tanda warna kulit yang telah kuning kecokelatan.

            Martabak yang telah matang diangkat dari pengorengan lalu di sajikan dengan kuah kari yang terbuat dari campuran kentang, air dan rempah-rempah.  Kuah kari dapat disajikan dengan disiram langsung ke martabak yang telah matang atau disajikan terpisah dengan menggunakan mangkuk.  Untuk menambah cita rasa pedas di tambahkan pula cuka yang berasa asam dengan taburan rawit kecil-kecil bila anda yang menyukai sensasi rasa pedas-pedas masam.

            Adapun bahan yang digunakan dalam pembuatan kulit martabak HAR adalah diperlukan 450 gram tepung terigu, 3 sendok makan minyak, 175 cc air, ½ sendok teh garam atau anda juga dapat menggunakan kulit lumpiah yang sudah jadi yang banyak di jual di pasar bila tidak ingin repot-repot membuat kulit martabak tersebut.  Isian dari martabak anda cukup menyediakan 2 butir telur ayam ataupun bebek.  Sedangkan untuk membuat kuah kari anda memerlukan rempah-rempah untuk membuat kari.  Silahkan mencobanya.
Share this article :

+ komentar + 2 komentar

17 May 2015 at 20:00

Widih, ternyata ada juga ya martabak dari palembang ..

17 May 2015 at 20:06

itu martabak kok pake kuah,, wahh kayaknya enak

Post a Comment
 
Copyright © 2015. Yogi Sanjaya Blog - All Rights Reserved
Template Created by Creating Website Modify by Yogi SaN
Proudly powered by Blogger